
Jordan Henderson ‘Menyesal’ Telah Membuat Kehebohan Dan Dikabarkan Berjanji Bertahan Di Afc Ajax
Kabar mengejutkan kini datang dari AFC Ajax, setelah kapten tim, Jordan Henderson, dilaporkan meminta maaf atas perilakunya yang sudah memicu spekulasi mengenai masa depannya. Pemain yang berusia 34 tahun ini sebelumnya menjadi sorotan publik setelah menuntut pindah dari klub Belanda tersebut, yang kemudian mendapat sorotan besar dari media Eropa.
Menurut laporan media Belanda, Henderson sempat meminta agar klub melepaskannya dengan segera setelah mendapatkan pendekatan dari klub Ligue 1, AS Monaco. Proses tersebut diduga mendapat dorongan dari pihak-pihak yang tertarik dengan kepindahannya yang menguntungkan ke klub Prancis itu, yang dinilai lebih cocok untuk masa depannya. Bahkan, beberapa pihak yang terlibat dalam pembicaraan tersebut mengindikasikan bahwa Ajax lebih suka kehilangan Henderson, terutama karena gaji besar yang diterimanya IDCJOKER.
Permintaan Maaf Setelah Kekalahan di Lapangan
Namun, situasi mulai membaik setelah Henderson meminta maaf kepada pihak klub. Dalam percakapan dengan Direktur Teknis Ajax, Alex Kroes, dan beberapa anggota dewan lainnya, Henderson menjelaskan bahwa perilakunya pada hari Kamis lalu di mana ia menuntut untuk pindah adalah akibat dari gangguan pemikiran yang datang dari pihak luar. Henderson mengakui bahwa tindakannya yang tidak profesional dan menyesali keputusan untuk menuntut perpisahan dengan klub.
Menurut laporan dari Mike Verweij di De Telegraaf, Henderson mengklarifikasi bahwa dirinya terpengaruh oleh komentar-komentar yang datang dari luar yang kemudian mengganggu fokusnya. Setelah merenung, Henderson menyadari bahwa ia telah terjebak dalam situasi yang mempengaruhi emosi dan pemikirannya. Ia bertekad untuk tetap bertahan di Ajax dan melanjutkan perjuangannya bersama tim, fokus pada tujuan jangka panjang untuk meraih kesuksesan di Eredivisie dan kompetisi lainnya.
Kejadian di Lapangan yang Memicu Perhatian
Pada pertandingan Liga Europa melawan Galatasaray yang dimenangkan Ajax dengan skor 2-1 pada Kamis malam, sikap Henderson di lapangan juga menjadi perhatian. Sebelum pertandingan dimulai, Henderson menyerahkan ban kapten kepada kiper Remko Pasveer, sebuah langkah yang semakin mempertegas ketidakpastian masa depannya. Meskipun Ajax berhasil meraih kemenangan penting, Henderson tampak enggan merayakan gol kemenangan yang dicetak oleh Kian Fitz-Jim, bahkan ia juga tidak mengucapkan terima kasih kepada para penggemar setelah pertandingan.
Perilaku ini memicu kekecewaan di pihak manajemen klub, dan Direktur Teknis Alex Kroes menemui Henderson langsung setelah pertandingan untuk membahas situasi tersebut. Kroes berharap agar Henderson dapat menyelesaikan masalah pribadinya dan kembali fokus pada tim.
Komitmen untuk Masa Depan di Ajax
Setelah insiden tersebut, Henderson kini dilaporkan telah berkomitmen untuk melanjutkan kariernya di Ajax. Pemain internasional Inggris itu dikatakan ingin memastikan timnya bisa lolos langsung ke Liga Champions pada musim depan, baik dengan menjuarai Eredivisie atau dengan finis di posisi kedua. Dengan posisi Ajax yang cukup ketat di papan atas, Henderson merasa bahwa timnya masih memiliki peluang untuk mencapai tujuan tersebut, dan dia ingin menjadi bagian dari kesuksesan tersebut.
Meskipun kontraknya dengan Ajax masih berlaku hingga Juni 2026, masa depan Henderson tetap tidak sepenuhnya pasti. Setelah insiden yang melibatkan permintaan kepindahan ini, Henderson dikabarkan akan tetap mempertimbangkan peluang untuk hengkang pada bursa transfer musim panas mendatang. Meskipun demikian, saat ini ia tampak berusaha memperbaiki hubungan dengan manajemen AFC Ajax dan kembali berfokus pada tujuan jangka panjang bersama tim.